Rabu, 18 September 2013

Karakteristik kabel serat optik


Karakteristik kabel serat optik

           A.      Propagasi cahaya pada serat optik
Propagasi adalah proses pengiriman atau pemindahan tenaga dari suatu tempat ke tempat yang lain yang dapat dilakukan melalui beberapa media, baik media fisik maupun non fisik. 
 Struktur serat optik :
a.  Core adalah inti serat yang berfungsi sebagai media untuk melewatkan cahaya yang dipancarkan dari sumber optik  dari mulai Transmitter (sisi kirim) sampai receiver (sisi terima). Core terbuat dari silica oksida (SiO2) yang di doping dengan germanium oksida (GeO2) untuk menaikkan indeks biasnya. Diameter core berkisar 10-50 mikro meter.
b.   Cladding adalah lapisan kedua dalam struktur serat optik yang berfungsi untuk melindungi core dan juga sebagai cermin atau pemantul cahaya yang dilewatkan pada core. Cladding dibuat dari silica oksida (SiO2) tanpa/dengan didoping germanium oksida (GeO2)
c.    Coating adalah struktur terluar dalam serat optik yang berfungsi untuk melindungi core dan cladding (pelindung fisik) yang diberi warna untuk keperluan dalam proses penyambungan.Coating dibuat dari bahan plastik elastis.



 
 
       Gambar 1.1 Struktur serat optik


      
       Gambar 1.2 Struktur serat optik dari samping


  



      Terdapat 3 metode perambatan dalam serat optik :
a.       Cahaya merambat lurus pada core 
b.      Cahaya dipantulkan oleh cladding 
c.       Cahaya dibiaskan keluar cladding 
Sistem perambatan cahaya :  
a.    Pemantulan cahaya
      Cahaya bisa disebut memantul apabila cahaya yang datang dan cahaya pantul direfleksikan   dengan sudut yang sama. Cara mengukur sudut ini adalah dengan membuat garis imajiner yang sama yang tegak lurus dengan permukaan yang diukur terhadap garis normal. Pemantulan bisa terjadi ketika ada permukaan yang licin dan bisa juga terjadi karena  perbedaan indeks bias yang besar antara media pemantul dan dengan media lainnya.

b.    Pembiasan cahaya
      Cahaya bisa disebut membias apabila cahaya yang datang dibelokkan oleh suatu medium (zat) sehingga sudut pantulnya tidak sama dengan sudut datangnya. Pembiasan bisa terjadi dari 2 kondisi. Kondisi pertama terjadi apabila cahaya bergerak dari medium (zat) dengan indeks bias lebih kecil (tipis) ke medium (zat) yang lebih besar (padat) maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal, dalam hal ini sudut datang akan lebih besar dari pada sudut pantul cahaya. Kondisi kedua terjadi apabila cahaya bergerak dari medium (zat) dengan indeks bias lebih besar (padat) ke medium (zat) dengan indeks bias lebih kecil (tipis), maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal, dalam hal ini sudut datang akan lebih kecil dari pada sudut pantul. Kondisi kedua ini diterapkan dalam pembuatan serat optik yaitu inti serat dibuat dengan indeks bias yang lebih besar dari cladding, dengan membuat sudut datang sebesar mungkin diharapkan agar cahaya dalam serat bukan dibiaskan melainkan dipantulkan. Dengan demikian cahaya pada serat optik merambat memantul dari mulai sisi transmitter sampai sisi receiver.
   
Gambar 1.3 Pemantulan dan Pembiasan cahaya













                                                                                                                                                
                                                                                                                                                
    

Lokasi: Banjarbaru, South Kalimantan, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar