Karakteristik kabel
serat optik
A. Propagasi
cahaya pada serat optik
Propagasi
adalah proses pengiriman atau pemindahan tenaga dari suatu tempat ke tempat
yang lain yang dapat dilakukan melalui beberapa media, baik media fisik maupun
non fisik.
Struktur serat optik :
Struktur serat optik :
a. Core adalah inti serat yang berfungsi sebagai
media untuk melewatkan cahaya yang dipancarkan dari sumber optik dari mulai Transmitter (sisi kirim) sampai receiver
(sisi terima). Core terbuat dari silica oksida (SiO2) yang di doping
dengan germanium oksida (GeO2) untuk menaikkan indeks biasnya.
Diameter core berkisar 10-50 mikro meter.
b. Cladding adalah lapisan kedua dalam struktur
serat optik yang berfungsi untuk melindungi core dan juga sebagai cermin atau
pemantul cahaya yang dilewatkan pada core. Cladding dibuat dari silica oksida
(SiO2) tanpa/dengan didoping germanium oksida (GeO2)
c. Coating adalah struktur terluar dalam serat
optik yang berfungsi untuk melindungi core dan cladding (pelindung fisik) yang
diberi warna untuk keperluan dalam proses penyambungan.Coating dibuat dari
bahan plastik elastis.
Gambar 1.1 Struktur serat optik
Gambar 1.2 Struktur serat optik dari samping
Gambar 1.2 Struktur serat optik dari samping
Terdapat
3 metode perambatan dalam serat optik :
a.
Cahaya merambat lurus pada core
b.
Cahaya dipantulkan oleh cladding
c.
Cahaya dibiaskan keluar cladding
Sistem perambatan cahaya :
a. Pemantulan cahaya
Cahaya bisa disebut memantul apabila
cahaya yang datang dan cahaya pantul direfleksikan dengan sudut yang sama. Cara
mengukur sudut ini adalah dengan membuat garis imajiner yang sama yang tegak lurus
dengan permukaan yang diukur terhadap garis normal. Pemantulan bisa terjadi
ketika ada permukaan yang licin dan bisa juga terjadi karena perbedaan indeks bias yang besar antara media
pemantul dan dengan media lainnya.
b. Pembiasan cahaya
Cahaya bisa disebut membias apabila
cahaya yang datang dibelokkan oleh suatu medium (zat) sehingga sudut pantulnya tidak sama dengan
sudut datangnya. Pembiasan bisa terjadi dari 2 kondisi. Kondisi pertama terjadi apabila cahaya bergerak
dari medium (zat) dengan indeks bias lebih kecil (tipis) ke medium (zat) yang
lebih besar (padat) maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal, dalam
hal ini sudut datang akan lebih besar dari pada sudut pantul cahaya. Kondisi kedua terjadi apabila cahaya bergerak
dari medium (zat) dengan indeks bias lebih besar (padat) ke medium (zat) dengan
indeks bias lebih kecil (tipis), maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis
normal, dalam hal ini sudut datang akan lebih kecil dari pada sudut pantul. Kondisi kedua ini diterapkan dalam pembuatan serat optik yaitu inti serat
dibuat dengan indeks bias yang lebih besar dari cladding, dengan membuat sudut
datang sebesar mungkin diharapkan agar cahaya dalam serat bukan dibiaskan
melainkan dipantulkan. Dengan demikian cahaya pada serat optik merambat
memantul dari mulai sisi transmitter sampai sisi receiver.
Gambar 1.3 Pemantulan dan Pembiasan cahaya
0 komentar:
Posting Komentar